Informasi yang dihimpun detikcom, peristiwa pembunuhan sadis itu terjadi pada 17 Oktober 2009 di Kawasan Legenda, Batam Center, Kepulauan Riau. Dan sekian lama berlalu, Harun berhasil menutupi perbuatan kejinya.
Hingga pada 3 Maret lalu, seorang warga menemukan sebuah peti kayu berisi tengkorak manusia di semak-semak. Warga pun geger dan kemudian melaporkan hal tersebut ke kepolisian yang kemudian langsung mengadakan penyelidikan.
Polisi mengawali penyelidikannya dengan mencari tahu warga setempat yang hilang mendadak. Hasilnya, penyelidikan mengarah kepada seseorang bernama Fahmi. Pria yang bekerja sebagai buruh bangunan itu memang sudah lama tidak terlihat. Menurut teman-temannya, Fahmi mendadak hilang begitu saja.
Seperti pada kasus pembunuhan lainnya, polisi pun menginventarisir satu per satu orang dekat dengan Fahmi. Dari sekian nama, Harun yang paling dicurigai. Pria ini adalah teman satu kamar Fahmi di kawasan hunian liar di Legenda, Batang Center. Harun selama ini memang tidak pernah terdengar meributkan hilangnya Fahmi.
"Setelah berbagai bukti dan informasi kita pegang, Harun kita periksa. Dan dia mengakui terus terang telah membunuh Fahmi dan memakan jantungnya," ujar sumber di Polsek Batam Kota, Sabtu (6/3/2010).
Kepada petugas, Harun mengaku sedang menuntut ilmu kebatinan. Hal itu pula yang membuatnya tega menghabisi Fahmi dengan cara yang sadis.
Namun demikian, polisi tidak mempercayai pengakuan Harun begitu saja. Polisi masih menyelidiki berbagai kemungkinan lainnya, termasuk dugaan Harun mengalami gangguan kejiwaan.
Sumber : detiknews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar